Kue Lumpur Yang Lumer
Kue lumpur termasuk makanan tradisional yang dulu sering muncul saat acara selametan (hajatan) sebelum tergeser dengan kue-kue modern seperti cup cake. Kue berwarna kuning ini berbentuk lingkaran dengan diameter 7 cm dan tinggi 3cm. Bagian atas kue lumpur diberi irisan kelapa muda (degan). Sekarang orang mengganti irisan kelapa muda dengan kismis karena kismis lebih mudah ditemukan.
Kue lumpur, terbuat dari santan, tepung terigu, telur, air, margarin dan gula. Cetakan kue lumpur terbuat dari aluminum atau teflon. Cetakan kue lumpur berbentuk lingkaran, dimana didalamnya terdapat enam lingkaran kecil berdiameter 7 cm.
Tidak ada catatan yang pasti kapan kue lumpur dibuat pertama kali dan mengapa dinamakan kue lumpur. Ada yang menduga bahwa kue lumpur merupakan “turunan” dari pasteis de nata (pastel Natal) dari Lisbon, Portugal. Jenis adonannya dapat dikategorikan sebagai custard (susu dan kuning telur). Bisa jadi kue itu pertama kali dibawa oleh orang-orang Portugis yang datang ke Indonesia pada tahun 1511-1526. Kemudian disesuaikan dengan bahan yang ada di Indonesia, sehingga susu diganti dengan santan.
- Kue lumpur pandan: berwarna hijau, dimana warna hijaunya diambil dari daun pandan dan daun suji. Sekarang warna hijau diperoleh dari pasta pandan.
- Kue lumpur kentang: terbuat dari tepung kentang atau kentang rebus yang dihaluskan. Tepung kentang merupakan pengganti tepung terigu. Kue lumpur kentang tidak diberi irisan kelapa muda, melainkan diberi kismis.
- Kue lumpur Lapindo: nama kue ini muncul karena peristiwa lumpur Lapindo di Sidoarjo. Adonan dasarnya kue lumpur, hanya saja bentuknya berbeda, seperti mangkuk. Kue lumpur lapindo bagian pinggir berwarna hijau dan tengahnya berwarna putih. Ketika kita memakan bagian tengah, adonannya terasa lembut karena terbuat dari santan. Ada juga yang menyebut kue lumpur lapindo dengan nama kue lumpur hijau.
Komentar
Posting Komentar