Asal Mula Kue Mendut

Asal-usul jajanan macam ini tidak bisa dijelaskan secara pasti, karena biasanya sejarahnya hanya berdasar cerita mulut ke mulut yang entah dimulai dari siapa.
Contohnya kisah tentang JAJANAN KUE MENDUT.
Hasil gambar untuk sejarah kue mendut
       Beberapa cerita menyebutkan bahwa kue mendut atau ada yang menyebutnya juga dengan kue bugis berasal dari Makassar karena di sana tinggal suku Bugis, namun ternyata tidak. Coba tanyakan ke orang Makassar mungkin tidak tahu ini kue apa karena di sana tidak ada. Kue Bugis ternyata mempunyai banyak “nama” di beberapa daerah, ada yang menyebut Kue Mendut (di daerah Jawa), Poci-poci (Pemalang), Kue Poci (Cirebon), Koci (Dumai), Sekoci (Jepara), Lapek Bugis atau Lepat Bugis (Padang), dan Kue Unti (Sunda). Dengan berbagai variasi nama, namun wujudnya hampir sama, yang berbeda adalah bahan utamanya dan cara menyajikannya. Ada yang terbuat dari tepung ketan hitam (Padang) dan ada yang dengan tepung ketan putih. Kemudian ada yang isiannya antara campuran parutan kelapa dengan gula putih, ada juga yang gula merah.
Ada yang disajikan dengan santan, ada juga yang dimakan begitu saja. Ada yang dibungkus dengan daun pisang ada juga yang dengan plastik.
Nah untuk kue mendut yang kita buat ini berbeda dari daerah-daerah lain. Karena kue mendut ini bahan dasarnya adalah dari ketela. Dengan isinya enten-enten yang terbuat dari parutan kelapa dicampurkan dengan gula pasir atau gula aren.
Kenapa kami memilih bahan tersebut, karena bahan tersebut mudah didapatkan di desa Tlogopucang ini. Apalagi Desa Tlogopucang sudah sangat terkenal dengan penghasil gula aren. Baik di daerah Temanggung maupun di luar Kota Temanggung. Bahkan sudah sampai ke manca Negara.Diharapkan dengan adanya makanan khas yang terbuat dari bahan dasar ketela dan gula aren bias semakin meningkatkan nilai jual dari gula aren dan juga ketela.
Kue ini kami namakan dengan MENDUT NGANTEN. Kenapa mendut manten..? karena jika  kita buka didalamnya ada sepasang kue yang nikmat. Yang terdiri dari dua warna yang berbeda. Melambangkan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini diciptakan dengan berpasangan. Ada suka ada duka, ada gelap ada terang, laki-laki-perempuan, langit- bumi dan lain sebagainya. Melambangkan juga bahwa dua hal yang berbeda bias disatukan dalam sebuah rasa yang nikmat.
Selain itu kue ini sering pula menghiasi piring-piring penduduk yang tengah mengadakan hajatan (bahasa jawanyaewoh atau duwe gawe) alias resepsi pernikahan. Bahkan ketika mengadakan kenduri dan slamatan makanan nikmat ini tidak pernah lekang dan selalu hadir berjajar dengan makanan tradisional lain.
                  Hasil gambar untuk sejarah kue mendut
Bahan Bahan Untuk Membuat Mendut Nganten : 300 gram singkong parut, diperas, diukur 20 ml airnya, dibuang
1/2 sendok teh garam
75 gram gula merah, disisir untuk isi
2 lembar daun pandan, dipotong 4 cm
100 ml santan dari 1 butir kelapa
daun pisang untuk membungkus
  1. Campur singkong dan garam. Aduk rata.
  1. Ambil 3 gram singkong. Pipihkan. Beri 1/2 sendok teh gula merah. Bulatkan.
  1. Ambil selembar daun pisang. Letakan sepotong daun pandan. Letakkan 2 bulatan singkong.
  1. Siram 1 sendok makan santan. Bungkus tum. Semat dengan lidi.
  1. Kukus 30 menit di atas api sedang sampai matang.


Cara Memasak / Cara Membuat Mendut Nganten :
Ukuran atau takaran bahan bahan yang di berikan di halaman ini cukup untuk membuat 12 bungkusMendut Nganten .
  1. Campur singkong dan garam. Aduk rata.
  2. Ambil 3 gram singkong. Pipihkan. Beri 1/2 sendok teh gula merah. Bulatkan.
  3. Ambil selembar daun pisang. Letakan sepotong daun pandan. Letakkan 2 bulatan singkong.
  4. Siram 1 sendok makan santan. Bungkus tum. Semat dengan lidi.
  5. Kukus 30 menit di atas api sedang sampai matang.
Silahkan di coba dan selamat menikmati

Komentar

Jajanan Tradisional Nusantara