Kue Mangkok Lambang Kemakmuran

Kue ini padat dengan bagian atas yang mekar seperti mawar. Apalagi kalau diberi pewarna merah. Teksturnya empuk dengan rasa manis yang enak. Satu lagi kue khas Imlek yang diyakini dapat membawa kebaikan di tahun baru.
                              Hasil gambar untuk asal usul kue mangkok
Orang Eropa mengatakannya kue yang bernama Fa Gao ini mirip cupcake, sementara kita menyebutnya kue mangkok. Sebutannya memang banyak, termasuk huat kwe, maho, dan fa gao. Kue ini umum disajikan saat hari-hari besar Cina karena melambangkan kebaikan.

Dalam Bahasa Cina, 'Fa' berarti mengembang karena diberi ragi, sementara 'gao' artinya kue. 'Fa' juga berarti kemakmuran. Makanya, fa gao sering disajikan untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Warna-warna cerah seperti merah atau oranye sering ditambahkan agar membawa keberuntungan.

Fa gao terbuat dari tepung beras, terkadang juga dicampurkan tepung terigu dan tepung singkong agar tidak terlalu padat. Alternatifnya bisa pula menggunakan labu kuning atau ubi yang telah dilumatkan.


Agar mengembang, adonan diberi ragi atau baking powder. Gula yang digunakan bisa gula putih atau gula merah. Kalau ingin lebih gurih, bisa ditambahkan santan.

Kue ini dikukus sampai mengembang dan bagian atasnya mekar seperti mawar. Konon, semakin banyak 'kelopak'nya, semakin makmur Anda dan semakin banyak kekayaan yang akan Anda dapatkan di tahun baru. Cara membuatnya juga gampang


Bahan yang disiapkan:
100 g tepung beras
100 ml air hangat
1/2 sdt ragi instan
Adonan tepung:
350 g tepung beras
100 g tepung sagu
250 g gula pasir
300 ml air kelapa muda
Perwarna makanan warna hijau muda dan merah jambu atau sesuai selera
Siapkan:
Cetakan kue mangkok, olesi dengan minyak goreng tipis-tipis, lalu panaskan dalam dandang kukusan
Cara pembuatannya:
Adonan biang: Campur tepung beras, air hangat, dan ragi instan. Aduk rata, kemudian diamkan selama kurang lebih 20 menit.
Campur tepung beras dan tepung sagu ke dalam adonan biang sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga tercampur rata.
Tambahkan gula pasir dan air kelapa muda. Kemudian, tepuk-tepuk adonan menggunakkan telapak tangan selama kurang lebih 20 menit dan diamkan hingga mengembang selama kurang lebih 2 jam.
Bagi adonan menjadi 3 bagian, satu bagian diberi warna hijau muda, aduk rata, 1 bagian lagi beri pewarna merah jambu. Lalu aduk rata lagi, sisanya dibiarkan putih.
Tuang adonan ke dalam cetakan yang sudah dipanaskan sampai penuh. Tutup kukusan, lalu kukus selama kurang lebih 45 menit. Setelah itu angkat dan setelah dingin keluarkan dari cetakan.

Komentar

Jajanan Tradisional Nusantara